Kajian Wedatama (52): Akale Kaliru Enggon
1 Balasan
Terjemah Kitab klasik Matan Syarah Kailani atau Tashrif al-‘Izzi. Pelajaran Ilmu Tasrif atau Sharaf cabang kaidah tata Bahasa Arab Nahwu dan Shorof. Semoga terjemahan ini bermanfa’at bagi kita untuk memahami Al-Qur’an, Al-Hadits Nabi, Atsar Shahabah, dan Qaul Ulama.
Apabila,
Ma’rifat adalah penyaksian akan Allah,
Hakekat adalah ikhlas, syukur dan sabar sebelum penyaksian Allah,
Tarekat adalah jalan pengosongan sebelum hakekat,
Syari’at adalah dalil kehidupan dalam menghormati eksistensi-eksistensi lain.
Maka,
Syari’at adalah bagaimana mewujudkan penyaksian akan Allah,
Tarekat adalah bagaimana dalam kehidupan senantiasa mengingatnya,
Hakekat adalah bagaimana ikhlas, syukur dan sabar dalam kehidupan,
Ma’rifat adalah implementasi kehidupan dalam penyaksian dan menyaksikan-Nya.
Apabila,
Syari’at adalah bagaimana mewujudkan penyaksian akan Allah,
Tarekat adalah bagaimana dalam kehidupan senantiasa mengingat-Nya,
Hakekat adalah bagaimana ikhlas, syukur dan sabar dalam kehidupan,
Ma’rifat adalah implementasi kehidupan dalam penyaksian dan menyaksikan-Nya.
Maka,
Ma’rifat adalah penyaksian akan Allah,
Hakekat adalah ikhlas, syukur dan sabar sebelum penyaksian Allah,
Tarekat adalah jalan pengosongan sebelum hakekat,
Syari’at adalah dalil kehidupan dalam menghormati eksistensi-eksistensi lain.
Apabila dan Maka,
Bersatu dalam Titik,
Titik itu adalah Allah,
Syari’at-Tarekat berawal dari Titik,
Hakekat-Ma’rifat berakhir di Titik.
Billahu,
Fillahu,
Bi Idznillahu,
Minallahu,
Allahu,
Titik.
Lihat pos aslinya 52.554 kata lagi
Artikel menarik dan menggelitik tentang jenggot ditulis oleh Geert Jan van Gelder berjudul “Rebarbative Beards in Classical Arabic Literature” (2018).[1]
Ustad Geert Jan van Gelder al-Hulandi ini seorang profesor bahasa Arab. Pernah menempati posisi profesor Laudian Professor of Arabic, sebuah lembaga akademis (di University of Oxford) yang telah eksis sejak 1636
Lihat pos aslinya 1.538 kata lagi
Belakangan, kata “sunnah” digunakan di ranah yang lebih luas dan melampaui koridor ilmu keislaman yang telah umum dikenal. Maka, pada era ini, kita dengar istilah “ustadz sunnah” atau “masjid sunnah”.
Lihat pos aslinya 2.692 kata lagi
Dalam literatur Islam, wacana tentang cadar bermula dari perdebatan tentang batasan aurat perempuan.
Ada dua pendapat terkait hal itu: pertama, yang menyatakan seluruh tubuh wanita adalah aurat; kedua, yang mengecualikan wajah dan telapak tangannya.
Lihat pos aslinya 2.622 kata lagi
Abu Hanifah mengatakan, ia pernah dikerjai oleh seorang perempuan.
Ceritanya, si perempuan itu menunjuk sebuah tas kantong yang tergeletak di jalan. Abu Hanifah berpikir tas kantong itu milik si perempuan. Maka, ia pun mengambilnya dan membawakannya ke si perempuan.
“Simpan saja,” kata si perempuan, “sampai pemiliknya datang.[1]
Lihat pos aslinya 259 kata lagi
Lihat pos aslinya 82 kata lagi
Dalam diri manusia terdapat segumpal daging,
Apabila segumpal daging itu rusak,
Maka rusaklah seluruhnya,
Segumpal daging itu bernama qolbu,
Qolbu itu ati dalam bahasa Jawa,
Gusti sering diartikan Bagusing Ati,
Gusti berarti pula Qolbu,
Qolbu yang menjadi cerminan,
Khaliq dengan ciptaan-Nya,
Qolbu adalah terminal,
Ati itu jangka jangkahing jaman,
Atau titik pusat kesadaran kehidupan,
Ruang dan waktu dimana kita hidup,
Kawulo adalah hamba,
Gusti adalah bagusing ati,
Bagusnya qolbu manusia,
Dalam menghamba kepada Allah,
Manusia menghamba itu kawulo,
Dengan hati yang bisa mencerminkan Allah,
Maka manunggallah kawulo dan gusti,
Apabila qolbu itu dekat dengan Allah,
Sampai dekatnya dengan urat nadi leher,
Maka hati hamba menjadi tempat bersemayamnya Allah,
Kalau hati dekat dengan Allah,
Fikiran tenang dan mendengarkan suara hati,
Perkataan difikirkan dulu,
Tindakan diniyatkan dijalan Allah,
Maka benar,
Manunggaling Kawulo Gusti,
Sehingga,
Jumbuh Kawulo lan Gusti,
Dalam ridlo-Nya,
Ketidakbenaran Manunggaling Kawulo Gusti,
Terletak pada kurang tepatnya persepsi dalam memahami,
Akhirnya…
Lihat pos aslinya 232 kata lagi
Lihat pos aslinya 1.548 kata lagi